Last Updated on 17 Januari 2023 by MAN 3 BANYUWANGI
Banyuwangi (HUMAS)—Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (KAKANWIL) Provinsi Jawa Timur Husnul Maram, sapa santriwan santriwati Ma’had Al-Hidayah MAN 3 Banyuwangi. Suatu kehormatan bagi madrasah dengan hadirnya KAKANWIL KEMENAG pada hari selasa (17/01/23).
KA KANWIL bersama Kabid Pendma KANWIL KEMENAG Provinsi Jawa Timur Santoso, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Banyuwangi Mohammad Amak Burhanuddin, Kasi Penma Dimyati. Rombongan datang disambut hangat oleh tim penjamin mutu di pintu gerbang, kemudian masuk ke ruang kepala.
Husnul Marom selaku KA KANWIL, beserta rombongan disambut hormat dengan pengalungan bunga dan udeng khas Banyuwangi. Sepanjang perjalanan menuju ma’had, lantunan sholawat badar dari seluruh siswa siswi mengiringi langkah rombongan KA KANWIL.
Sesampainya depan aula ma’had putra, seluruh dewan guru berjajar, guna menyambut tamu kehormatan hari ini, kemudian dilanjutkan sesi foto bersama seluruh dewan guru. Tidak sampai disitu, begitu masuk ke pintu gedung ma’had, disambut juga dengan lagu Indonesia raya dan mars “Ayo mondok”.
Selanjutnya pembacaan susunan acara oleh Audy, dilanjutkan dengan lantunan merdu ayat suci Al-qur’an oleh Ifan Wahyu Kurniawan. Selanjutnya sambutan selamat datang oleh kepala kantor kementrian agama kabupaten Banyuwangi Mohammad Amak Burhanuddin.
Kepala KEMENAG Amak Burhanuddin memberikan sambutan terkait pembinaan sekaligus motivasi karena Banyuwangi ingin berubah menjadi lebih baik.
Acara selanjutnya yakni unjuk prestasi santri ma’had Al-Hidayah, pembacaan puisi oleh Izzah Afcarina dengan judulnya “Menjadi santri”.
Kini acara yang ditunggu tunggu telah tiba yakni “Penguatan Santri Ma’had Al-Hidayah MAN 3 Banyuwangi” yang dalam hal ini disampaikan langsung oleh KA KANWIL Husnul Maram. Beliau menyampaikan “Kalian anak terpilih, maka kalian harus menjadi siswa teladan dan menjadi contoh diantara para siswa lainnya”.
Bangga menjadi santri, hal tersebut ditegaskan oleh Husnul Maram, bahwa sebagai santri harus bangga, bukannya malah gengsi. Beliau juga menyampaikan bahwa menjadi santri harus bersikap moderat dan baik. “Sepuluh tahun terlalu lama, hanya lima tahun saja kalian sudah menjadi pemimpin bangsa”, ujar Husnul Maram.
Sambutannya mejadikan motivasi bagi santriwan santriwati untuk tetap istiqomah dan seimbang akan menjalankan dua peran, yakni menjadi santri di ma’had sekaligus sebagai siswa di sekolah, karena memang tidak mudah membagi waktu antara kedua tersebut.
Selesai sambutan dari KA KANWIL, selanjutnya yakni pemberian cidera mata berupa buku karya guru MAN 3 Banyuwangi kepada kepala kantor kementrian agama kabupaten Banyuwangi.
Buku pertama diberikan oleh Kepala MAN 3 Banyuwangi Ahmad Suyuti dengan judul “Leadership is Characters!”, buku kedua diberikan oleh Eny Susiani dengan judul “Pendar Cinta di Tengah Badai Corona”, dan buku ketiga diberikan oleh Priyoyatno dengan judul “Meraih Bintang di Bumi Nusantara”.
Tak terlupa foto bersama untuk mengabadikan moment luar biasa ini, bersama santri ma’had Al-Hidayah. Selanjutnya acara terakhir yakni pembacaan doa yang disampaikan oleh Slamet.
Tanamlah benih agar bisa dipanen karena benih yang dirawat akan menghasilkan benih yang berkualitas. Harapan dari MAN 3 Banyuwangi dengan diadakan acara ini akan menghasilkan santri yang berkualitas dan berwawasan luas.
(Tim Jurnalis MAN 3 Banyuwangi-Ghanina)
